Protokol Pemeriksaan Ct-Scan
Disusun oleh : team ct-scan PKB PDSRI
1. CT-SCAN OTAK
Potongan axial dari OM
Line/Reids base line sampai vertex, tebal potongan : 4 – 5 mm infratentorial,
8-10mm supratentorial atau semua rata 7mm
Lesi dimidline
sebaiknya dibuat potongan coronal sebagai tambahan. Kondisi tulang pada kasus
trauma/ suspect fraktur tulang kepala.
Indikasi kontras: tumor, infeksi, kelainan
vaskuler mencari AVM, aneurysma.
2.
CT-SCAN HYPOFISE
Potongan coronal 1-5mm
tanpa dan dengan bolus kontras, dilanjutkan dengan axial scan 2-5mm dari OM
Line sampai supraseller distren (2mm bila lesi kecil /mikroadenoma atau
kelenjar hipofise normal ; 5mm bila tumor besar/ makroadenoma)
F.O.V kecil (160-200)
mulai dari procesus clinoideus anterior sampai dorsum sellae.
3.
CT-SCAN TELINGA /
os.PETROSUM
Teknik : High Resolusi CT / kondisi tulang
a.
kasus non-tumor/trauma
basis cranii: potongan axial dan coronal 2mm sejajar dengan axis os.petrosum.
mencakup seluruh tulang os.petrosum, tanpa kontras, kondisi tulang (WW dan WL
yang tinggi)
b.
kasus tumor / infeksi
(abses ) potongan axial 2-5mm mencakup seluruh os.petrosum tanpa dan dengan
kontras, kondisi tulang dan soft tissue. Potongan coronal 2-5mm sebagai
tambahan, dalam kondisi tulang dan soft tissue. Mencakup seluruh os.petrosum
dan proses abnormalnya.
4.
CT-SCAN ORBITA
Tumor/ infeksi:
Potongan axial 3-5mm dari dinding inferior sampai dinding superior cavum
orbita, sudut sejajar dengan N.opticus atau menggunakan garis infraorbito
meatal line, tanpa dan dengan kontras. Setelah itu dibuat potongan coronal
3-5mm mencakup seluruh cavum orbita.
Fractur orbita :
potongan coronal dan axial 2-4mm tanpa kontras, dicetak dalam kondisi soft
tissue dan tulang pada daerah fraktur. F.O.V. kecil (160-200).
5. CT-SCAN NASOPHARYNX, LIDAH
Nasopharynx: potongan
axial 3-5mm, FOV 250mm, kondisi dengan filter agak tinggi (lebih tinggi dari
otak) dan pallatum sampai sinus frontalis, sudut sejajar pallatum. Tanpa dan
dengan kontras bolus, kemudian dilanjutkan dengan potongan axial 5mm sejajar corpus
vertebrae cervicalis dari C2 s/d C6 F.O.V 200mm untuk mencari pembesaran
kelenjar. Setelah itu
dibuat potongan coronal 3-5mm, tergantung besar –kecilnya kelainan dari choana
sampai cervical vertebrae sejajar dengan dinding posterior nasoprynx
F.O.V. 250mm, potongan coronal kadang perlu dibuat dalam kondisi tulang apabila
ada destruksi basis cranii.
Oropharynx: sama
dengan nasopharynx hanya mulainya agak rendah, garis axial dimulai dari
mandibula keatas.
Lidah: pasti harus diganjal gigi/rongga mulutnya dengan sepotong gabus, agar pada potongan coronal lidah tidak menyatu
dengan pallatum. Teknik hamper sama dengan nasopharynx, hanya axial dan
coronalnya harus mencakup seluruh daerah lidah. Bila tumor diduga berada di 2/3
depan lidah lebih baik dibuat coronal dahulu tanpa dan dengan bolus kontras,
baru kemudian dibuat axialnya. Sedangkan untuk tumor dipangkal lidah,
sebaiknya dibuat axial dahulu baru cornal. Kontras diberikan pada potongan yang
diperkirakan akan memberi informasi baik.
6.
CT-SCAN LARYNX / PITA
SUARA
Potongan
pre kontras : axial 5mm dari epiglottis sampai cincin trachea 1-2, sejajar
dengan pita suara.
Potongan
dengan kontras : axial 2-3mm didaerah pita suara, mulai dari batas atas sampai
batas bawah lesi. Bila ada kelenjar membesar, dibuat potngan leher 5mm post
bolus kontras (delayed scan)
F.O.V.
160-200mm, tanpa dan dengan bolus kontras.
7. CT-SCAN THYROID
Potongan axial 3-5mm
dari bagian atas kelenjar thyroid samapi bagian bawah biasanya mulai setinggi
C5-6 sampai thoracic inlet, tanpa dan dengan bolus kontras, kemudian di ulang /
delayed scan untuk mendapatkan batas lesi dan tambahan informasi yang lebih
baik setelah seluruh kelenjar mengalami penyengatan merata, F.O.V. 160-200mm.
Catatan : untuk
CT-Scan pita suara dan thyroid dapat dibuatkan teknik MPR (Multiplanar
Rekontruksi) untuk menghasilkan potongan coronalnya, untuk itu harus dibuat
potongan 1-2mm pada waktu bolus kontras sepanjang daerah yang diperlukan untuk
potongan coronalya.
8. CT-SCAN SINUS PARANASALIS
Teknik High Resolusi
Sinusitis: Potongan coronal 2mm di1/2 bagian depan dan
4mm 1/2 bagian posterior, mulai dari os.nasale sampai dengan nasopharynx,
potongan axial dari dasar sinus maxillaries sampai sinus frontalis 3-5mm, tanpa
bahan kontras, kondisi soft tissue (WW diatas 2000, WL diatas 200) F.O.V
200-250mm
Tumor sinus : Potongan coronal 3-5mm dari dinding depan
sinus sampai nasopharynx / tumor habis tanpa dan dengan kontras, kemudian axial
3-5mm dari dasar sinus sampai sinus frontalis / mencakup seluruh tumor, kondisi
soft tissue / tulang dan kondisi massa tumor dengan WW yang rendah.
9. CT-SCAN THORAX
(bila memungkinkan
sebaiknya dipakai teknik high resolusi)
Potongan axial
prekontras/ polos dari puncak paru sampai diafragma, tebal potongan 10, index
10-15. Bolus kontras diberikan mulai dari arkus aortae samapi hilus
inferior, tebal potongan 5-8mm.
Bila proses dibawah
hilus potongan post kontras diteruskan kebawah sampai mengenai seluruh proses
terpotong.
Kondisi dicetak dalam
2 macam: kondisi parenkim paru
dan kondisi mediastinum.
Permintaan khusus
untuk parenkim paru dapat dibuat sbb: biasanya pada indikasi parenchymal lung
disease / emphysema.
Axial scan tanpa
kontras filter high resolusi, tebal potongan 2mm dengan index potongan 8-10mm
dari puncak paru sampai diafragma.
Tumor esophagus :
pemeriksaan thorax scan sambil minum oral kontras sampai didapatkan lumen tumor
yang sempit / batas antara esophagus yang lebar dan yang sempit sebagai batas
atas tumor.Bolus kontras diberikan pada daerah tumor mulai batas atas sampai batas
bawah, dicetak dalam kondisi mediastinum. Potongan coronal dan sagital dapat
diperoleh melalui MPR (untuk itu perlu dibuat potongan tipis 2-3mm sewaktu
dibolus).
10.
CT-SCAN ABDOMEN ATAS
Potongan Axial dari
diafragma sampai ginjal.
Prekontras: tebal potongan
10, index 10-15mm.
Bolus kontras
diberikan pada daerah yang menjadi tujuan pemeriksaan.
Organ / kelainannya
yang diperiksa besar (hepar, lien): tebal potongan 10mm, index 8-12mm. Organ /
kelainannya sedang (ginjal, lambung, usus) dipakai tebal potongan 5-8mm. Organ
/ kelainannya kecil (pancreas, kandung empedu,……..) tebal potongan 2-5mm.
Pada kasus tertentu
seperti tumor yang hipervaskuler/hemangioma khusus untuk hepar dan ginjal,
perlu dibuat delayed scan apbila dicurigai ada kelainan pada bolus kontras.Pada
alat spiral / helical CI, untuk hepar dan ginjal sebaiknya dipakai program
volume/spiral scan untuk mendapatkan dual phase(fase arterial dan portal pada
hepar atau fase cortex dan medulla pada ginjal), kemudian dibuat lagi delayed
scan untuk mendapatkan fase equilibrium(untuk hepar) dan fase excresi (untuk
ginjal) dimana system pelviocalycesnya terisi penuh.
Untuk kasus CA
pancreas pakai kontras negatife (minum air saja).
11. CT-SCAN ABDOMEN BAWAH / PELVIC
Potongan axial dari
lumbal 5 sampai buli-buli / kelenjar prostate.
Prekontras : tebal
potongan 10mm.
Bolus kontras didaerah
yang ada kelainan, tebal potongan tergantung besar kecilnya kelainan. Biasanya
dipakai tebal potongan 5mm. Persiapan pasien sering tidak sampai mengisi baik
rectum-sigmoid, untuk itu perlu dimasukkan kontras rectum.
Khusus untuk Ca cervix
yang masih stadium II-III, dibuat potongan 3mm pada waktu bolus kontras.
Delayed scan kadang
diperlukan bila: batas tumor tidak jelas.
Potongan koronal dan
sagital dapat diperoleh melalui teknik MPR.
12. CT-SCAN SPINE
Potongan axial F.O.V.
160mm, tanpa kontras atau dengan kontras intrathecal, disebut CT-Myelografi.
Untuk kasus HNP:
potongan hanya didaerah ruang discus, sejajar dengan discus, tebal potongan
2-4mm. Kondisi soft tissue dan tulang bila perlu.
Untuk penilaian canal
stenosis, dapat dibuat satu potongan tepat ditengah korpus vertebrae, tegal
lurus dengan axis corpus.
Untuk kasus
tumor/spondylylitis/metastasis tulang: potongan sejajar dengan corpus vertebrae
didaerah yang ada kelainannya. Kondisi soft tissue dan tulang . Bila perlu
(umumnya harus) diberikan bolus kontras terutama pada kasus abses paravertebral
atau untuk melihat infiltrasi tumor kedalam canalis vertebralis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar